RANCANGAN AKSI NYATA

PGP-1-KABUPATEN GARUT - RESTU RESMINDA - 1.3 - AKSI NYATA.

 



                             

NAMA                           : RESTU RESMINDA, S.Pd.I

NO PESERTA                : 201503488569

KELOMPOK                 : 064 B KAB. GARUT

PENDAMPING            : ETI DEWI SARTIKA, M.Pd

FASILITATOR             : SUPYANTO, M.Pd

 

1.Latar Belakang :

        Kualitas pembelajaran siswa saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang menerapkan metode ceramah untuk semua indikator pembelajaran karena materi pembelajaran yang harus selesai diajarkan dalam waktu tertentu. Metode ceramah menyebabkan peserta didik tidak terlibat secara aktif dalam perolehan fakta, nilai dan konsep dalam pembelajaran Matematika, peserta didik biasanya hanya diberi kesempatan untuk mendengarkan penjelasan guru kemudian menghafalkan. Jika peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru kemudian menghafalkan, maka matematika hanya akan menjadi suatu cerita tentang pelajaran matematika saja karena informasi yang direspon otak peserta didik hanya akan masuk dalam memori jangka pendek, Dalam waktu yang tidak lama peserta didik akan segera lupa pada konsep – konsep yang diajarkan guru. Hal ini sesuai pepatah saya dengar saya lupa saya lihat saya ingat, saya mengalami saya mengerti (Prabowo 2000:15). Oleh sebab itu, agar hasil pemahaman belajar dapat efektif seharusnya peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dengan semua inderanya. Rendahnya penguasaan pemahaman Peserta didik antara lain 2 disebabkan oleh pendekatan belajar dan penggunaan metode yang tidak tepat, tidak digunakan alat peraga yang lain – lain yang akhirnya akan mempengarui motifasi peserta didik dalam belajar. Dari hasil studi awal diperoleh data bahwa dari 40 siswa yang mengikuti tes formatif, ternyata hanya 18 siswa yang dapat belajar tuntas atau sekitar 45 %. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui rendahnya pemahaman belajar siswa antara lain minat belajar siswa masih sangat rendah. Ketika bekerja dalam kelompok dapat diamati bahwa kerjasama antar siswa, rendah. Di sisi lain, sarana dan prasarana yang ada di sekolah kurang dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga daya serap siswa terhadap materi pelajaran kurang maksimal. Hal ini disebabkan konsep – konsep materiu Pelajaran yang dilakukan secara abstrak dan hafalan. Sehubungan dengan itu, maka pendidikan disusun sebagai usaha sadar untuk menciptakan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan dirinya secara terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai Pancasila. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup ( life skills) yang diwujudkan melalui pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan dimasa yang akan datang.

Maka dari itu saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses belajar mengajar penyampaian pengetahuan baru yang diberikan kepada siswa sering menekankan pada belajar menghafal sehingga pengetahuan yang telah didapat akan cepat hilang dari ingatan. Selain itu guru tidak membuat pembelajaran yang bervariasi dalam kelasnya, hal ini menyebabkan daya kreatifitas menjadi terbatas dan pola pikir kritis sulit dibangun, perhatian dan keaktifan siswa berkurang sehingga hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, guru harus pandai menentukan model pembelajaran yang PAKEM agar dapat menunjang tujuan yang diharapkan. Salah satu di antaranya adalah model pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi yang dilakukan secara kolaborasi sesuai dengan apa yang ada pada Inquiry Apresiatif yaitu tahapan BAGJA yang menekankan pada aspek KOLABORASI yang positif. merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran  dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapakan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran degan metode demonstrasi di harapkan dapat mendorong peserta didik memahami hakikat, makna, manfaat belajar, yang memungkinkan siswa lebih meperhatikan pembelajaran, rajin dan termotivasi untuk senatiasa belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat dengan baik, dan juga Kolaborasi yang dilakukan dapat menanamkan sikap saling menghargai saling menghormati perbedaan pendapat yang muncul di kelompok nya dan mampu mengambil keputusan secara Demokratis.

 


2. Deskripsi Aksi Nyata yang Dilakukan

Laporan dan Permohonan Izin kepada kepala Sekolah untuk Melaksanakan Program yang telah direncnakan 



1)      Kegiatan Awal 

a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;

b. Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);

c. Dimulai dengan pembiasaan karakter religious yaitu pelaksanaan shalat dhuha:

Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;

d. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi;

e. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;

f. Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mencermati, menirukan, dan menyebutkan materi yang akan dipelajari.

h. Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan melalui tayangan slide (media LCD projector). Hal ini dilakukan untuk mengkonkretkan antara apa yang disebutkan dan bentuk tulisannya.

 

 


 




2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

b. Menanya

c. Mengeksperimen/Mengexplorasi

d. Asosiasi (pembagian kelompok berkolaborasi menyatukan pemahaman yang berbeda)

e. Komunikasi antara guru dan peserta didik sebagai bentuk penguatan materi.

 

 


 








3. Penutup

a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;

b.Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang belum mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya dengan baik;

c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

 

3. Pembelajaran yang didapat dari Aksi Tersebut (Kegagalan Maupun Keberhasilan)


Kegagalan       :

• Di awal-awal peserta didik kurang memahami pada saat proses kolaborsi mereka, mereka masih bingung apa yang harus mereka lakukan mereka ungkapkan pada proses penyampaian pendapat, tetapi dengan arahan dan bimbingan dari guru dengan terus berusaha menanyakan pertanyaan-pertanyyan yang sifatnya mengarah pada materi yang didiskusikan mereka mulai memahami dan mulai memberikan pendapatnya dalam diskusi tersebut. Dan satu sama lain mulai saing mengemukakan pendapat-pendapat mereka.

 

Keberhasilan   : 

• Para siswa mampu mengikuti instruksi dan arahan dari gurunya, yaitu mulai berani mengemukaan apa yang menjadi pemikiran mereka pada proses pembelajaran berlangsung.

• Sudah mulai tumbuh sikap saling menghargai perbedaan pendapat perbedaan pemahaman dan mampu mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan bersama.

• Adanya tanda-tanda siswa senang dan menikmati proses pembelajaran yang berlangsung di kelas .

 

 







4. Rencana Perbaikan Untuk Pelaksanaan di masa mendatang

• Rencana perbaikan yang akan digunakan adalah berusaha mengadakan pembelajaran yang menarik siswa untuk terus akti dengan didasarkan pada proses perencanaan yang matang dan terkonsep di mulai dari  

a.  Menyusun jadwal kegiatan sesuai dengan roster mata pelajaran yang berlaku

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) yang berisikan langkahlangkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran demgan menggunakan modelpembelajaran yang relevan.

c. Mempersiapkan media, alat dan sumber belajar yang akan mendukung pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang relevan dan menyiapkan perangkat tes dalam bentuk pilihan ganda sebagai Post test II.

d. Membuat lembar observasi aktifitas guru untuk melihat penguasaan guru (peneliti) dalam menggunakan model pembelajaran yang relevan selama proses belajar langsung.

 e. Membuat lembar observasi aktifitas siswa untuk melihat kondisi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

 f. Mendesain dan menata kelas sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran.

 

• Rencana perbaikan selanjutnya saya akan mulai mengajak guru lain juga untuk menerapkan proses pembelajaran yang unik dan variatif di kelas tentunya dengan berdiskusi terlebih dahulu berbagi pengalaman apa yang sudah saya terapkan dikelas saya dan apa hasil yang didapat dari pembelajaran yang saya terapkan, dengan seperti itu mudah-mudahan tertarik dan juga ada kemauan untuk mengikuti serta mengambangkan dari yang sudah saya lakukan di kelas.



 


 

5.Tes timoni dari Rekan Guru dan Murid yang Terlibat dalam proses perubahan yang anda lakukan.

 

Masukan Guru

Lebih banyak mendukung aksi tersebut dan langsung diterapkan pada setiap  aktivitas sebagai pemberian contoh langsung. dan juaga diterapkan di kelas sesuai dengan pembelajaran masing-masing.

 

 

Masukan Murid

Selalu Antusias mengikuti arahan yang diberikan oleh guru. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional Koneksi Materi